Menghargai dan Menikmati Waktu

Ketika  masih kuliah saya ingin sekali bekerja. Punya penghasilan sendiri dan bisa meringankan beban orang tua. Maklum lahir di keluarga yang pas-pasan jadi pikirannya bagaimana caranya mencari uang untuk memenuhi biaya hidup. Jadi orientasi saat itu adalah bagaimana caranya mencari uang untuk bisa memenuhi biaya kuliah. Tapi sayang usaha untuk bisa mencari uang saat itu tidak berhasil karena selain jadwal kuliah yang tidak menentu juga karena waktu itu saya numpang tinggal di rumah keluarga. Ketika itu saya punya pemikiran asalkan sudah bekerja dan digaji dengan gaji yang lumayan besar walaupun hari bekerja tanpa liburpun akan saya lakukan. 

Setelah lulus kuliah saya bekerja di sebuah perusahaan swasta. Gaji yang saya dapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saya. Walaupun terkadang juga merasa kurang tetapi dengan mengontrol pengeluaran hal ini bukan jadi basalah bagi saya. Jam kerjanya dari hari senin sampai dengan sabtu. Bahkan teman-teman yang lain bekerja sampai hari minggu, dan hanya libur setiap dua kali seminggu. Untuk libur hanya pada hari besar keagamaan, 1 januari, 17 Agustus, dan pilkada atau pemilu. Tanggal merah tetap bekerja.Saya merasa bersyukur karena saya bisa libur setiap minggu dibanding teman-teman saya yang liburnya dua minggu sekali. Walaupun terkadang merasa berat saat ada event-event kantor yang mengharuskan harus bekerja sampai larut malam.

Saya sebenarnya menikmati pekerjaan ini. Disatu sisi saya bisa membantu ekonomi keluarga, disisi lain saya menemukan pengalaman baru yang bisa saya gunakan untuk belajar. Terkadang disela waktu luang saya dikantor saya buka-buka halaman facebook teman-teman SMA dan kuliah saya dulu. Mereka banyak upload foto-foto mereka sedang liburan. Mulai dari liburannya hanya di seputaran rumah saja, sampai dengan mereka yang bisa liburan ke Singapura. Semakin lama saya berkifikir alangkah nikmatnya jika saya bisa menikmati tanggal merah dan berlibur bersama mereka. Ternyata saya banyak kehilangan waktu untuk bersenang-senang. Pagi jam 7 berangkat ke kantor, kemudian jam 5 sore baru bisa pulang, sampai dirumah jam 6 sore. Begitu seterusnya sampai usia 55 tahun, menunggu waktu pensiun. 

Setelah saya bekerja baru saya sadari ternyata waktu itu sangat mahal dan tidak bisa terbeli. Tanggal 7 Bulan Juni Tahun 2014 jam 12:30 hanya ada sekali seumur hidup. Tidak mungkin kita bisa mengembalikan waktu. Walaupun kita punya uang dalam jumlah yang teramat banyak tetapi sedetik pun waktu itu tidak bisa terbeli. Waktu akan terus berjalan meninggalkan meraka yang tidak mengenal waktu. 

Ketika saya memikirkan di masa usia saya sudah 60 tahun, dimana kesehatan sudah tidak seprima sekarang saya berfikir apakah saya akan menyesal saat itu karena waktu muda, waktu saya habiskan untuk berkerja, apakah dengan bekerja dari pagi sampai sore saya akan bahagia. Di waktu yang berbeda juga saya berfikir ternyata alam ini sangat luas, ingin rasanya suatu saat menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi. Tetapi kalau dipikir-pikir saya bekerja seperti ini walau gajinya di tambah 100 kali lipat pun saya tetap tidak akan bisa menjelajahi tempat-tempat baru yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.

Bekerja memang sangat diperlukan untuk bisa memenuhi semua kebutuhan hidup. Terlebih lagi kita hidup dijaman yang memang memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi meluangkan waktu barang sehari dua hari itu sangat diperlukan. Dengan meluangkan waktu sehari banyak hal bisa kita lakukan. Berkumpul bersama keluarga dan orang terkasih, membicarakan kenangan masa lalu bersama para sahabat lama, pergi ke tempat-tempat baru untuk membuka wawasan, dan banyak hal yang bisa membuat kita merasa bahagia.  Saya teringat dengan nasihat orang tua saya "Jangan terlalu mengejar uang, karena jika terlalu mengejar uang kita akan lupa segalanya. Lupa waktu, lupa keluarga, lupa sahabat, dan lupa-lupa yang lainya"

Jangan sampai saat kita sudah berumur 70 tahun disaat tubuh ini tidak bisa menopang kita untuk berdiri tegak, kita menyesal tidak pernah melihat luasnya dunia, banyak rencana-rencana terlewatkan karena kesibukan. Jangan sampai saat kita tua nanti banyak hal terlewatkan bersama keluarga dan orang-orang terkasih kita,  Jangan sampai saat kita tua nanti banyak moment indah terlewatkan. Waktu akan terus berjalan dan meninggalkan orang-orang yang tidak pernah merasa kenal dengan waktu.

Dunia ini memberikan banyak pilihan. Tinggal kita yang memilih. Keputusannya semua ada pada kita. Apakah akan menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk bekerja atau membaginya dengan bijak. Mungkin saatnya kita memilih dengan bijak apakah harus memilih uang atau waktu.?

Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Bagibagiblog