Mendaki Gunung Batur Part II

Setelah sebelumnya berhasil mendaki Gunung Batur dan Gunung Abang sebenarnya saya ingin sekali mendaki Gunung Agung sebuah puncak tertinggi yang ada di Pulau Bali. Namun karena ada upacara keagamaan di Pura Pasar Agung menyebabkan jalur pendakian ditutup untuk satu bulan kedepan.  Saya putuskan untuk mendaki Gunung Agung di bulan Desember mendatang. Saya termasuk masih awam untuk masalah daki mendaki. Jadi saya putuskan sebelum mendaki Gunung Agung tidak ada salahnya saya mencoba kembali mendaki Gunung Batur.




Bersama empat orang teman kantor dan ditambah seorang teman sekolah saya, kami ber-6 memutuskan untuk kembali mendaki Gunung Batur. Kami berkumpul pukul 2 dini hari di kota Bangli, selanjutnya kami berangkat menuju kaki Gunung Batur pukul setengah 3 pagi hari. Tiga puluh menit berselang kami tiba di kaki Gunung Batur. Jalur pendakian yang kami gunakan adalah melalui jalur Pura Tampuryang. Cuaca saat itu sangat cerah, karena memang saat itu adalah musim kemarau. Tepat pukul tiga dini hari kami mulai mendaki Gunung Batur untuk ke dua kalinya.




 Pengalaman pertama mendaki memudahkan kami untuk mendaki Gunung Batur untuk keduakalinya. Jalurnya pun sudah kami ingat, jadi perasaan khawatir tersesat sudah hilang sama sekali. Ditambah memang jalur pendakian ke Gunung Batur yang tidak begitu tinggi dan banyak wisatawan yang mendaki semakin membuat kami tenang. Namun ternyata hal tersebut tidak berpengaruh pada salah seorang teman kami. Mungkin karena bentuk tubuhnya yang sedikit gemuk selang 30 menit dari perjalanan dia sudah tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan, dan memutuskan untuk berhenti dan turun ke mobil. Untuk alasan keamanan kami tidak memaksa teman kami tersebut untuk melanjutkan pendakian.



Kemarau panjang ternyata membuat gunung tersebut menjadi sangat kering. Sehingga jalur yang kami lalui menjadi agak gembur dan licin. Bongkahan-bongkahan tanah dan kerikil terasa lebih banyak dibandingkan ketika kami mendaki Gunung Batur sebelumnya. Hal ini menyebabkan perjalanan menjadi lebih sulit. Tetapi dibalik tantangan yang kami temui kami merasakan hal yang berbeda dengan sebelumnya. Ranting-ranting pohon yang mengering dan terbakar menyebabkan kami seperti berada di tempat lain yang tidak pernah kami kungjungi sebelumnya.

Akhirnya tepat ketika sunrise kami tiba dipuncak Gunung Batur.





Keren kan pemandangannya.? Dipendakian berikutnya kami berharap semoga bisa mendaki Gunung Agung.

Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Bagibagiblog